Pemerintah
Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi terbentuk pada tahun 1983
yang merupakan pemekaran dari wilayah Kelurahan Jatiasih yang sebelumnya masih
berstatus Desa, selanjutnya berubah menjadi Kelurahan berdasarkan Surat
Keputusan Walikota Bekasi nomor 20 tahun 2002.
Jatirasa berasal dari 2 (dua) suku
kata yakni “JATI” dan “RASA”. Kata Jati diambil dari nama depan Kelurahan
Jatiasih yang sebelumnya merupakan satu kesatuan wilayah dengan Jatirasa
sebelum dilakukannya pemekaran. Arti kata JATI mengambil dari salah satu tempat
yang dianggap keramat yang menurut para sesepuh Pondok Gede di lokasi tersebut
ada tempat
yang di keramatkan yaitu terdapat pohon Jati besar yang tidak diketahui umur
pohon Jati tersebut, akhirnya nama JATI itu dipakai pada nama awal
Desa/Kelurahan yang berada di Wilayah Kecamatan Jatiasih.
Arti kata RASA mengambil dari suatu
tempat dimana ada sebuah pohon namun mempunyai cabang dan buah yang memiliki
rasa yang berbeda dan kemudian dijadikan tempat keramat oleh warga setempat. Pemberian nama ini betul-betul mengandung arti dan nilai sejarah
bagi masyarakatnya.
- Kampung Kebantenan yang dikenal sebagai salah satu kampung yang penduduknya berasal dari banten, saat ini Kampung Kebantenan masuk ke dalam wilayah geografis Kelurahan Jatiasih Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi.
- Kampung Pondok Benda asal kata dari Pondok yang artinya tempat pemondokan/penginapan, Benda berasal dari nama pohon Benda. Kedua kampung ini apabila dilihat penduduknya berasal dari daerah Banten yang satu sama lain kedua kampung ini berkaitan erat. Saat ini Kampung Pondok Benda masuk ke dalam wilayah geografis Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi.
Kelurahan
Jatirasa terdiri dari 15 Rukun Warga (RW) dan 124 Rukun Tetangga (RT) dengan wilayah perkampungan (bernama Kampung Pondok Benda), dan saat
dibuat laporan ini di wilayah kami terdapat 7 (tujuh) perumahan serta beberapa Perumahan kecil (Cluster) yang sebagian besar
terintegrasi kedalam wilayah perkampungan (satu wilayah RW), sehingga dengan
demikian terdapat masyarakat yang sangat majemuk, karena terdiri dari penduduk
asli dan penduduk pendatang dari berbagai daerah yang memiliki latar belakang,
adat istiadat, pendidikan dan agama yang berbeda-beda, maka dengan demikian
menjadi beban tersendiri bagi Pemerintahan Jatirasa, baik dalam pelayanan
masyarakat maupun menentukan skala prioritas pembangunan, apalagi hampir setiap
tahun beberapa perumahan menghadapi ancaman banjir kiriman.
Beberapa kali pergantian kepemimpinan di Kelurahan Jatirasa yaitu
diantaranya :
1.
MARTAN. E (Pjs. Kepala Desa)
pada tahun 1983 s.d 1985
2.
MARTAN. E (Kepala Desa) pada
tahun 1985 s.d 1993
3.
MARTAN. E (Kepala Desa) pada
tahun 1989 s.d 2003
4.
DADANG ROSIDIN (Lurah) pada April
2004 s.d Agustus 2004
5.
ENJANG NURYANA, A.Md (Lurah) pada
Agustus 2004 s.d Desember 2007
6.
Drs. EDI ROHMAN (Lurah) pada Januari
2008 s.d Desember 2009
7.
Drs.H. SUJITO (Lurah) pada
Januari 2010 s.d Mei 2011
8.
TETI HANDAYANI, S.IP (Lurah) pada
Juni 2011 s.d Desember 2013
9.
Hj. YEYEN APRIYANTI, SE, MM
(Lurah) Januari 2014 s.d Januari 2017
10.
NANA SUTISNA,
S.Sos (Lurah) Januari 2017 sampai dengan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar